• Jumat, 22 September 2023

Kominfo : Sampah Memiliki Dampak yang Begitu Besar pada Perubahan Iklim yang Terjadi secara Global.

- Sabtu, 4 Maret 2023 | 17:53 WIB
Ilustrasi Sampah  (Pexels/Tom Fisk/Alonesia.com)
Ilustrasi Sampah (Pexels/Tom Fisk/Alonesia.com)

Jakarta, Bpkpnews.com -Sampah menjadi masalah terutama di kota-kota besar, akan tetapi jika dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai ekonomis maupun nilai guna lainnya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo Septriana Tangkary, menyampaikan sampah memiliki dampak yang begitu besar pada perubahan iklim yang terjadi secara global.

Sampah yang kita hasilkan sehari-hari, yang tidak dikelola dengan baik atau berakhir dan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan menghasilkan gas metana, salah satu Gas Rumah Kaca (GRK), yang dapat mendorong pemanasan global dan perubahan iklim,” jelas Septriana.

Baca Juga: Menteri BUMN Investigasi Penyebab Terbakarnya Depo Plumpang Pertamina Jakarta Utara

Sebagai upaya pengurangan jumlah sampah, Septriana menyampaikan bahwa Pemerintah sudah melakukan ajakan bagi masyarakat.

Seperti ajakan berpindah menggunakan tas ramah lingkungan dan penggunaan botol minum (tumbler) sebagai langkah sederhana menekan jumlah sampah plastik. Hal tersebut diiringi dengan aksi mitigasi Pemerintah yang dilaksanakan secara bertahap dan komprehensif.

Presiden Joko Widodo dalam Forum One Ocean Summit tahun 2022 menyampaikan komitmen Indonesia mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025. Berbagai upaya juga dilakukan, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Selama ini, banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan dari sampah hingga bisa menghasilkan rupiah, berikut contohnya.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Turut Hadir di Hari Pertama The Girl Fest yang digagas Komunitas Perempuan Terbesar Indonesia

1. Sampah jadi kompos

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kabupaten Badung, Drs. I Wayan Puja, M.Si. mengungkapkan bahwa Kabupaten Badung mengembangkan metode pengolahan sampah yang terstruktur, sistematis, dan masif.

“Jadi sampah itu kita kelola dengan urut-urutannya, dengan sistematikanya, dan dengan gerakan yang menyeluruh oleh seluruh yang menghasilkan sampah,” jelas Wayan Puja.

Selain itu, masyarakat juga didorong untuk memproduksi kompos dari sampah organik. Sedangkan untuk sampah anorganik, pihaknya terus menerus memperkuat bank sampah di setiap desa di Kabupaten Badung serta menambah TPS3R yang juga berfungsi sebagai bank sampah tingkat wilayah yang bisa memicu bangkitnya circular economy.

Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Vir Katrin menjelaskan tahun 2025 mendatang ditargetkan pengelolaan seluruh TPA dilaksanakan dengan metode controlled dan sanitary landfill dengan pemanfaatan gas metan secara optimal. Target lainnya adalah tidak adanya pembangunan landfill baru di tahun 2030.

Halaman:

Editor: Ahmad Tarmizi, SE

Tags

Terkini

Saham Milik MNC Grup Anjlok, kenapa ?

Kamis, 31 Agustus 2023 | 18:59 WIB

Luhut Minta KPK Lacak Pelaku Ekspor Bijih Nikel n

Selasa, 18 Juli 2023 | 23:48 WIB

Beli Rumah Tanpa Riba Kian Diminati

Jumat, 21 Januari 2022 | 17:29 WIB
X