JAKARTA, BPKPNEWS.COM - Kabar soal keluarga konglomerat Indonesia yang membeli tiga unit hunian senilai 206,7 juta dolar Singapura atau setara Rp2,27 triliun di kompleks perumahan Nassim Road sukses menarik perhatian publik.
Meski begitu, sebenarnya transaksi perumahan mewah dengan nilai yang fantastis sendiri telah menjadi hal yang lumrah di dunia properti. Hal ini lantaran, banyak individu kaya di seluruh dunia yang menganggap properti residensial sebagai kelas aset paling aman, bahkan beberapa konglomerat Indonesia juga tercatat melakukan hal serupa.
Tidak hanya di Indonesia dan Singapura, kawasan elit di berbagai negara pun menjadi incaran para individu kaya untuk berinvestasi di properti.
Salah satunya, di sepanjang Sungai Swan di Perth, Australia Barat yang kerap disebut "Golden Triangle" atau "Platinum Triangle".
Baca Juga: Masa Aktif Kartu Telkomsel sudah melewati masa Tenggang, Jangan Khawatir Ikuti Tips Berikut ini
Kawasan ini terletak di antara kota-kota Claremont, Peppermint Grove, dan Dalkeith, dan dikenal sebagai salah satu kawasan tempat tinggal paling mahal di Australia.
Sederet rumah-rumah megah berdiri di atas lahan yang luas dan hijau.
- Hartono Bersaudara Dapat Jatah Dobel Dividen BCA (BBCA)
- Mengenal Armand Hartono, Konglomerat Muda Bos Bank BCA
- Kekayaan Melesat 7,44 Persen, Low Tuck Kwong Kian Kangkangi Hartono Bersaudara di Daftar Orang Terkaya RI
Pemandangan yang indah, keamanan yang tinggi, dan akses mudah ke pusat kota Perth, membua beberapa penduduk kaya dan terkenal, termasuk miliarder memutuskan untuk menetap di area ini.
Melansir dari Financial Review, Agen Real Estate Gordon Davies mengatakan harga tanah di wilayah Dalkeith sudah menyentuh angka US$2,5 juta atau setara dengan Rp36,9 miliar.
Kepemilikan properti di tepi Sungai Perth terbesar nyatanya dikuasai oleh Gina Rinehart. Pengusaha wanita sekaligus orang terkaya nomor satu di Australia.
Melansir dari Forbes, Gina Rinehart adalah seorang pengusaha miliarder yang memimpin perusahaan pertambangan milik swasta Hancock Prospecting.
Selain kepentingan pertambangannya, Rinehart juga terlibat dalam pertanian dan media. Sosoknya dianggap menjadi tokoh paling kuat dan berpengaruh dalam bisnis dan politik Australia.