• Kamis, 21 September 2023

Menteri ESDM : Pemerintah Mengambil Langkah Prediktif dan Preventif hadapi Perayaan Nataru 2021

- Sabtu, 25 Desember 2021 | 01:20 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif (Trenasia.com)
Menteri ESDM Arifin Tasrif (Trenasia.com)

Jakarta | BPKP NEWA.COM

Untuk mengantisipasi lonjakan komsumsi bahan bakar minyak (BBM), elpiji, hingga listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2022. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampakan bahwa Pemerintah telah meminta Pertamina dan PLN untuk mengambil langkah prediktif dan preventif atas kondisi ini.

"Langkah antisipasi ini diambil guna memastikan kelancaran pasokan dan distribusi energi ke masyarakat, kendati masih terdapat pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (24/12).

Arifin mencontohkan, pembatasan kegiatan di luar rumah mengakibatkan masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga, sehingga meningkatkan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen. Oleh karena itu, PLN diminta mengamankan bahan baku untuk energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Gedung Kantor Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia

Selain itu, Arifin juga memerintahkan untuk menyiapkan keandalan sistem kelistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman.

Sementara untuk kebutuhan bahan bakar minyak, Pertamina memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kiloliter pada periode Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kami minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik keramaian yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean panjang," kata Arifin.

Baca Juga: Kepala BNN RI Berikan Penghargaan kepada Forkompimda Bandung atas Capaian Penguatan dan Implementasi P4GNPN

Lebih lanjut, dia berharap Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas menyiapkan infrastruktur penyaluran pipa bahan bakar minyak ke titik-titik tertentu guna mengantisipasi antrean panjang.

Dari sisi kebutuhan elpiji, rata-rata realisasi penyaluran mengalami kenaikan sekitar 1,0 persen dari rata-rata Oktober 2021. Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan avtur dengan rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95 persen dari capaian Oktober 2021.

Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak dan elpiji nasional berjalan lancar dengan rincian ketahanan stok untuk elpiji 15,32 hari, kerosene 44,40 hari, premium 23,33 hari, pertalite 7,72 hari, pertamax 21,75 hari, turbo 48,93 hari, solar atau bio 18,90 hari, dexlite 1,68 hari, dex 31,12 hari, dan avtur 37,88 hari.

Sumber : Merdeka.com

Editor: Ahmad Tarmizi, SE

Tags

Terkini

Saham Milik MNC Grup Anjlok, kenapa ?

Kamis, 31 Agustus 2023 | 18:59 WIB

Luhut Minta KPK Lacak Pelaku Ekspor Bijih Nikel n

Selasa, 18 Juli 2023 | 23:48 WIB

Beli Rumah Tanpa Riba Kian Diminati

Jumat, 21 Januari 2022 | 17:29 WIB
X