Jakarta, BPKPNEWS.COM-- Lawatan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia pekan ini kembali menjadi sorotan, pasalnya Ukraina seakan "membantah" klaim Presiden Joko Widodo yang mengatakan dirinya dititipkan pesan oleh Presiden Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti yang telah diketahui, Presiden Jokowi melakukan safari ke tiga negara Eropa dalam sepekan terakhir yakni Jerman, Ukraina, dan Rusia.
Di Jerman, Jokowi memenuhi undangan menghadiri pertemuan puncak (KTT) G7. Selepas itu, Jokowi bertolak ke Ukraina dan Rusia untuk membawa misi perdamaian demi mendorong Kyiv-Moskow mengakhiri peperangan.
Jokowi pun tiba di Kyiv dan bertemu Presiden Volodymyr Zelensky pada Rabu (29/6). Usai blusukan ke kota bekas zona perang, Jokowi dan Zelensky melakukan pertemuan bilateral dan dilanjutkan menyampaikan pernyataan pers bersama di depan wartawan.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan empat hal utama yakni menyampaikan undangan ke Zelensky untuk hadir di KTT G20 di Bali November mendatang, menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah, pasokan pangan, hingga pentingnya perdamaian.
Baca Juga: Presiden Ukraina Buka Suara Soal Titip Pesan Ke Presiden Putin Yang Di Klaim Jokowi
"Ketiga, walaupun masih sangat sulit dicapai, saya tetap menyampaikan pentingnya perdamaian dan spirit perdamaian itu tidak pernah boleh luntur," kata Jokowi dalam pidatonya.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya temui segera," ucapnya menambahakn.
Meski telah ditawarkan, Zelensky dalam pidatonya tak menyebutkan apa-apa soal Putin, apalagi menitipkan pesan kepada Jokowi.
Jokowi juga tak membeberkan bagaimana respons Zelensky terkait tawarannya.
"Kami mengapresiasi dukungan Indonesia dan juga dukungan pribadi, personal Anda yang ada di masa perang tersebut untuk memperjuangkan kemerdekaan kami. Kami akan memperjuangkan kemerdekaan kami dan juga kemerdekaan Ukraina dari perang kolonial yang dilancarkan oleh Rusia," kata Zelensky.
Baca Juga: Sejumlah Relawan Deklarasi Susi Pudjiastuti Calon Presiden
Dalam pidatonya di Istana Kremlin, Jokowi juga kembali mengklaim telah menyampaikan pesan Zelensky kepada Putin.
"Seperti yang saya katakan di Kyiv, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, saya akan tetap mengatakan bahwa penting untuk bergerak menuju penyelesaian damai dan dialog terbuka," papar Jokowi di sebelah Putin pada Jumat (1/7).
"Pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan mengatakan saya siap membantu menjembatani komunikasi antara kedua pemimpin," katanya menambahkan.
Lagi-lagi, Putin pun tak menjawab pernyataan Jokowi soal pesan Zelensky itu.
Dalam pidatonya, Putin bahkan tak membeberkan detail pembicaraannya dengan Jokowi terkait invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya menginformasikan Presiden Jokowi detail terkait perkembangan di Ukraina," kata Putin tanpa menjelaskan apa-apa lagi soal invasi Rusia dalam pidatonya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi DI Tol Cipali
Dua hari setelah pertemuan Putin-Jokowi berlangsung di Moskow, juru bicara Kantor Kepresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov, buka suara soal klaim presiden RI terkait titipan pesan Zelensky.
Nikiforov, mengatakan jika Zelensky punya pesan untuk Putin, ia akan menyampaikannya sendiri secara publik, tidak melalui perantara.
"Ada pesan apa pun, jika Presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya," ujar Nikiforov.
Nikiforov mengatakan pertemuan Zelensky dan Jokowi beberapa hari lalu fokus membicarakan ancaman krisis pasokan pangan global seperti gandum dan pupuk.
Sebab, sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, Moskow memblokir sejumlah pelabuhan sehingga pasokan gandum Ukraina tertahan. Padahal, Ukraina merupakan salah satu pasokan gandum utama dunia.
Baca Juga: HUT Kota Medan ke-432 mengakibatkan Macet Total Di Sejumlah Titik Kota Medan
"Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden [Indonesia dan Ukraina]di Kiev," ucap Nikiforov.
"Rusia memikul tanggung jawab penuh karena mengganggu ekspor [gandum Ukraina] ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia. Dan Rusia akan bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali pelabuhan Ukraina segera dibuka. Inilah yang dibahas secara detail oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden Joko Widodo," katanya menambahkan seperti dikutip Ukrainska Pravda, Minggu (3/7).
(CNN/red)