Jakarta, BPKPNEWS.COM -- Rusia kian ganas menggempur Ukraina pada Sabtu (8/7), sehari setelah menteri luar negeri China dan Amerika Serikat bertemu selama lima jam di sela pertemuan G20 di Bali.
Reuters melaporkan bahwa Rusia menggencarkan gempurannya di kawasan timur Ukraina, terutama di kawasan Luhansk dan Donetsk, wilayah di mana kelompok separatis pro-Moskow bercokol.
Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, melaporkan rudal Rusia menghantam Druzhkivka, salah satu kota di dekat garis depan pertempuran. Ia juga mendapatkan laporan Rusia membombardir sejumlah kawasan sipil lainnya.
Di waktu bersamaan, GubernurL uhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan bahwa pasukan Rusia "melepaskan tembakan ke seluruh garis depan pertempuran."
Baca Juga: Wacana Kebijakan Penghapusan Tenaga Honor, Pemkab Bogor : Kami Belum SIap
Meski demikan, Gaidai memastikan bahwa pasukan Ukraina berhasil melancarkan serangan balik yang menghantam tempat penyimpanan senjata dan amunisi Rusia.
Gaidai mengklaim, pasukan Negeri Beruang Merah pun terpaksa menghentikan serangannya di sepanjang garis depan pertempuran.
Rusia sebenarnya sudah mengklaim menguasai penuh Luhansk pada pekan lalu. Namun, pertempuran masih terus terjadi karena Ukraina bersikeras mempertahankan wilayahnya.
Pasukan Rusia terus menunjukkan taringnya setelah perwakilan negara mereka terpojok di forum G20 yang diselenggarakan di Bali.