JAKARTA | BPKPNEWS.COM
Stok vaksin menuju kedaluwarsa paling banyak ditemukan di Pulau Jawa, lebih dari sejuta dosis vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia yang akan memasuki masa kedaluwarsa pada akhir Januari 2022 lantaran pasokan vaksin di Jawa juga lebih banyak dari daerah lainnya di Indonesia, hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin
Budi menambahkan, jutaan vaksin Covid-19 itu mayoritas merupakan vaksin donasi dari luar negeri yang memiliki masa kedaluwarsa lebih singkat. Rata-rata berada pada masa 3-6 bulan.
"Di bulan Januari ini mungkin akan ada lebih dari sejuta dosis yang akan expired sampai akhir [Januari]," kata Budi dalam agenda rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (17/1).
"Nah, itu sudah kita identifikasi, itu yang kita dorong. Itu sebabnya juga mengapa vaksin booster kita dorong supaya bisa menghabiskan vaksin yang mau expired," imbuhnya.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKS Meminta Nama Ibu Kota Negara Baru Dipertimbangkan
Budi kemudian menjelaskan, masalah vaksin kedaluwarsa mulai mengalami peningkatan pada Desember 2021 lalu. Ia menyebut, belakangan ini Indonesia menerima banyak vaksin hibah lantaran kecepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia cukup bagus.
mantan wakil menteri BUMN itu menyebut, 95-97 persen vaksin yang hampir kedaluwarsa merupakan vaksin hibah, sehingga menurutnya tidak membuang-buang anggaran negara. Sementara stok vaksin Covid-19 terkini yang sudah dibeli dan sebagian tiba di Indonesia sisa 150 juta dosis.
"Jadi kita masih punya stok 150 juta vaksin, kemampuan 50 juta itu 5-6 minggu. Jadi kita masih ada 3-4 bulan stok, sebenarnya cukup banyak," ujar Budi.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Memilih Nusantara untuk Menjadi nama Ibu Kota Negara (IKN) Baru
Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Senin (17/1) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 176.629.941 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 119.992.852 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 84,81 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 57,62 persen.
(CNN/AZ)