Jakarta, BPKPNEWS.COM- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden. Menanggapi kerjasama politik ini, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bicara peluang PDIP merapat bersama Gerindra dan PKB.
Hasto mengungkap, cairnya hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Megawati dan Cak Imin memiliki hubungan baik.
Hasto mencontohkan, dekatnya Megawati dan cak Imin terlihat saat pengumuman reshuffle kabinet di Istana Negara. Cak Imin menyinggung tongkat yang digunakan Megawati.
"Kalau Cak Imin ini memang kita ketemu dengan bu Mega kemarin juga dialog-dialog itu lucu," katanya.
"Jadi sambil menanyakan ibu kan membawa tongkat, pusaka ini dari mana ini, unik ini dan terjadi lah dialog tentang tongkat bu Mega itu," cerita Hasto.
Lebih lanjut, Cak Imin ini juga dititipkan oleh Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid. Diketahui, Megawati merupakan wakil presiden dari Gus Dur.
Saat ini, ketika Cak Imin bekerjasama dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dinilai Hasto merupakan sesuatu yang positif. Apalagi Prabowo dan Megawati juga memiliki hubungan dekat.
"Bahkan (Cak Imin) dititipkan oleh Gus Dur kemudian bertemu dengan pak Prabowo. Ya silaturahim kan suatu hal yang baik suatu hal yang positif untuk bertemu," kata Hasto.
Sebelumnya, kerja sama Gerindra dengan PKB terus dimatangkan. Hari ini, kedua elite partai bertemu untuk mematangkan agenda politik ke depan.
"Hari ini, Rabu sekitar jam 17.00 kami partai Gerindra dan PKB silaturahmi, ngopi bareng dan berdiskusi mematangkan agenda kerja sama dan langkah-langkah politik ke depan, tentu yg namanya koalisi perlu pemikiran pemikiran besar untuk membangun dan memajukan NKRI," kata Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim kepada wartawan, Rabu (22/6).
Lukmanul melanjutkan, koalisi Gerindra-PKB terbuka untuk partai manapun. Menurutnya, prinsip koalisi adalah cari teman. Namun, soal Capres-Cawapres, kata dia sudah ditetapkan.
"Kami juga ada rencana untuk survei lokasi deklarasi, salah satu tempat yang dipertimbangkan adalah di IKN," katanya. [red/Merdeka]
