Jakarta, BPKPNEWS.COM -- Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mendengar isu penjegalan Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
"Saya dengar, tapi saya tak akan fokus [isu itu]," kata Mardani saat ditemui di Hotel Amaris, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9).
Meski demikian, Mardani enggan memperhatikan lebih lanjut soal isu itu. Ia menyatakan tiap orang pasti bisa melakukan banyak hal untuk meraih target dan tujuannya. Terpenting bagi dia, PKS bisa bekerja mewujudkan targetnya di Pemilu 2024.
"Biarkan saja, yang penting kita bekerja dengan tekun dengan kokoh untuk mewujudkan target kita. Biasa di politik. Politik kan zero sum game," kata dia.
Selain itu, Mardani mengatakan banyak pihak yang menilai pemanggilan Anies diperiksa di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu potensi penjegalan itu. Namun, Ia masih menunggu tindak lanjut KPK terkait pemanggilan Anies itu.
Baca Juga: SBY Akan Turun Gunung, Hasto Ultimatum ; Jangan Coba-Coba Ganggu jokowi
Diketahui, Anies sempat diperiksa KPK terkait penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E, Rabu (7/9) lalu. Anies diperiksa mulai pukul 09.30 hingga sekitar 20.30 WIB atau hampir 11 jam.
"Tapi kalau buat saya, saya tunggu tindak lanjut dari teman-teman seperti apa di KPK kelanjutan dari kasus ini," kata Mardani.
Isu penjegalan Anies maju Capres 2024 awalnya dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman. Ia mengklaim ada invinsible hand atau tangan tak terlihat yang tidak menghendaki Anies maju di Pilpres 2024.
Baca Juga: Indikasi Pemilu Curang, SBY Akan Turun Gunung di Tahun 2024
"Ada genderuwo lah. Genderuwo kan suara yang tak jelas asal usulnya. Yang tidak menghendaki Anies jadi capres," kata Benny di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (16/9).
"Jadi ada invisible hand, ingin menjegal," tambahnya.
Anies Baswedan telah menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang jika ada partai politik yang meminangnya.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya," kata Anies seperti diberitakan Reuters di Singapura, Kamis (16/9).
(Red)