Bandung, BPKPNEWS.COM--Menjelang PPDB tahun 2023 yang sebentar lagi akan dimulai mendapat sorotan dari Organisasi masa yang menamakan Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Jl. Diponegoro kota Bandung, Senin (6/2).
Dalam aksinya, mereka lebih menyoroti tentang Carut Marutnya pendidikan di Jawa Barat, selain penerapan sistem Pendidikan di Indonesia selama ini sering berubah seiring dengan waktu, pengaruh di Kementerian Pendidikan selama ini yang tidak konsisten dengan kebijakannya, seolah yang dikerjakan adalah sebuah proyek yang terus berganti tanpa berkesinambungan dengan program Menteri Pendidikan.
Baca Juga: Pengadaan 3000 Laptop untuk SD dan SMP di Kabupaten Sukabumi Diduga Markup Anggaran
Selain itu, PII merasa prihatin karena sangat nyata dalam dekade ini system Pendidikan di Indonesia selalu berubah dan terus berubah, efek langsung ke siswa hanya sedikit bahkan tidak ada sama sekali, memang faktanya seperti itu, diakui atau tidak sistem pemerintahan di Indonesia ini sangat bobrok, masih banyak pejabat di Indonesia yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
Aspirasi mereka tampak dalam tulisan d beberapa spanduk, yang isinya Reformasi dinas Pendidikan Jabar, Refleksi Pendidikan Jawa Barat, Reformasi Kadisdik, Ciptakan pendidikan domokrati.
Baca Juga: Peneliti : Rangsangan pada Puting mampu membuat wanita orgasme.
Pernyataan sikap mereka yang berhasil dihimpun tim media bpkpnewws.com antara lain,
1. Copot Dedi Supandi dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat
2. Benahi kualitas dan kuantitas Infrastruktur Pendidikan
3. Tindak tegas pelaku pungli di Intansi Pendidikan
4. Sejahterakan nasib guru honorer
5. Ciptakan pendidikan demokratis di Jawa Barat.
6. Minimnya akses Pendidikan di Jawa Barat
7. Infrastruktur Pendidikan yang tidak memadai
8. Buruknya alokasi anggaran operasional pendidikan
9. Kesejahteraan guru masih rendah
10. Dinas pendidikan tidak kopenten dalam menyelesaikan masalah pendidikan.
Baca Juga: Milad HMI, Badko HMI Jabar menggelar Acara Tabligh Akbar di Mesjid Raya Bandung
Tepat pukul Pkl. 16.06 wib beberapa orang perwakilan dari mereka diterima lanngsung oleh bagian kesra, Anton Rachhidat.P.S fihak.
Anton menyampaikan permohonan maaf karena permintaan untuk audensi tidak dapat dilakukan karena Kadisdik Prov Jabar tidak dapat menemui karena sedang berada di luar daerah, ujar Anton
Lanjutnya, kami fasilitasi ulang massa aksi dengan Disdik Prov Jabar supaya audensi dapat di laksanakan, tutupnya
Pantauan bpkpnews.com , pada Pkl. 16.10 wib aksi dari Pelajar Islam Indonesia Jabar telah selesai massa membubarkan diri dengan tertib situasi selama aksi aman terkendali.
(red)