Phisikolog Klinis : Kasus Rebecca Klopper , Belum ada kesimpulan dalam Katagori revenge porn atau NCII

- Kamis, 25 Mei 2023 | 19:12 WIB
Rebecca Klopper dan Mantan Kekasihny, Rizky Pahlevi (Instagram@/rizkyrebecca)
Rebecca Klopper dan Mantan Kekasihny, Rizky Pahlevi (Instagram@/rizkyrebecca)

Jakarta, BPKPNEWS.COM-- Beredarnya video syur artis Rebecca Klopper  yang berdurasi 47 detik terus menyisakan beragam persoalan baru.

Warganet dengan segala multi tafsirnya berpendapat  bahwa video tersebut berkaitan dengan revenge porn. Sementara, netizen lain mengaitkannya dengan penyebaran konten intim non konsensual atau nonconsensual dissemination of intimate image (NCII).

Psikolog klinis sekaligus co-founder Ohana Space Veronica Adesla, MPsi menyebut, belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini masuk ke dalam kategori revenge porn atau NCII. Pasalnya, hal ini harus diselidiki oleh pihak yang berwenang.

"Tergantung temuan pemeriksaan sih," ujar Veronica, dihubungi detikcom, Rabu (25/5/2023).

Baca Juga: Kekasih Rebecca Klopper sampai saat ini Masih Bungkam terkait Namanya Menjadi Buah Bibir

Menurut Veronica, NCII merupakan kegiatan memproduksi konten (gambar atau video), menyebarkan, serta memproduksi ulang konten intim tanpa adanya izin (consent). NCII cakupannya lebih luas dari revenge porn karena motifnya bukan sekadar balas dendam.

"Misalnya karena balas dendam, kemudian bisa jadi yang kedua, dia mau melakukan blackmail (pemerasan) gitu ya, untuk bisa mendapatkan uang dari situ. Kemudian bisa juga nih, dia jual ke situs porno," ujar Veronica.

Apa yang Bisa Dilakukan Korban?

Baik NCII atau revenge porn, keduanya memiliki dampak yang sama besarnya. Selain memicu kerusakan psikologis (psychological damage), ada juga efek lanjutan yang berasal dari lingkungan sekitar korban.

"Entah itu di dalamnya ada trauma, post-traumatic stress disorder (PTSD), anxiety (kecemasan), depression, gitu," kata Veronica.

Baca Juga: Ditudingg Gunakan Uang Milik Virgound, Ini Bantahan Inara Rusli

"Bahkan, bisa juga efek lanjutannya, disingkirkan, dikucilkan, dari lingkungan, kehilangan pekerjaan, dijauhi teman2, di-bully, jadi bisa juga begitu," sambungnya.

Namun, itu bukanlah akhir dari segalanya. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan korban untuk mengatasinya:

1. Mencari Bantuan

Halaman:

Editor: Ahmad Tarmizi, SE

Tags

Terkini

Inilah 10 Pola pikir dalam Meraih Kesuksesan

Senin, 29 Mei 2023 | 23:21 WIB

Terpopuler

X