BPKPNEWS.COM
Akibat janji renovasi rumah belum terealisasi, Wakil Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Temanggung, Fajar Nugroho mengembalikan bantuan yang diberikan Gubernur Ganjar Pranowo saat datang ke rumahnya.
Mulanya, ia diberikan bantuan sembako dan mainan untuk anak-anaknya. Selain itu ia juga dijanjikan renovasi rumah serta alat pencuci motor untuk membuka usaha oleh Ganjar.
Mensikapi sikap fajar seperti itu, sontak membuat Ketua Dewan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo berang, menurutnya tidak etis. Sebagai sesama kader PDIP, seharusnya tidak perlu bersikap demikian, ujar Rudy
"Kalau tidak terima ya enggak perlu teriak-teriak seperti itu. Ini internal partai kok. Mas Ganjar kader PDIP, Mas Fajar juga pengurus PAC," kata Rudy.
Baca Juga: Satgas Buka Kembali Pintu masuk Daftar 14 negara yang dilarang ke Indonesia
Rudy menganggap sikap itu didasari tekanan dari pihak tertentu. Pasalnya, dia tak pernah mendengar ada orang mengembalikan bantuan dengan alasan harga diri.
"Kalau begini ini partai rugi karena sama-sama kader partai berik (bertikai)," katanya.
Rudy lalu membandingkan sikap Fajar dengan penerima bantuan dari politisi lain. Misalnya bantuan berupa beras dengan tas bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Menurut Rudy, tak satu pun penerima bantuan beras yang mengembalikan bantuan tersebut.
"Waktu Pak Jokowi ngasih bantuan lalu dimedsoskan (diumumkan di media sosial) enggak ada yang ribut. Ketika saya membantu (menyalurkan) berasnya Mbak Puan lalu dimedsoskan, enggak ada yang ribut," kata Rudy.
Baca Juga: Salah seorang Pejabat yang diamankan KPK adalah Bupati Penajam Pasaer Utara
Rudy mengaku tak segan memberi sanksi seandainya Fajar merupakan kader DPC PDIP Solo. Pasalnya, sikap Fajar tersebut dinilai mencoreng nama baik PDIP.
"(Kalau Fajar kader PDIP Solo) Pasti saya sanksi anak ini karena memalukan partai. Ini mesti setop. DPP perintahkan DPD untuk memperingatkan saudara Fajar," katanya.
Sumber : CNN