Jakarta, BPKPNEWS.COM-- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tidak lepas tanggung jawab soal temuan beras bantuan sosial (bansos) yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Permintaan itu disampaikan Ace merespons pernyataan Risma yang menyatakan bansos yang dikubur di Kampung Serab tidak terjadi dalam periode kepemimpinannya.
"Seharusnya Mensos jangan bicara seperti itu, yang terkesan lepas tanggung jawab," kata Ace kepada wartawan, Selasa (2/8).
Dia berkata, temuan beras bansos Presiden di kawasan Kampung Serab, Depok, tersebut harus dilihat secara kelembagaan. Menurut Ace, Kemensos harus tetap menyelidiki temuan tersebut.
"Bansos itu ya harus dilihat secara kelembagaan siapa yang memiliki kebijakannya," ucap Ace.
"Harusnya tetap diselidiki dari temuan itu, sehingga bisa ketahui timbunan beras bansos ini seperti apa dan terjadi saat mensos-nya siapa," tambah politikus Partai Golkar itu.
Baca Juga: Hubungan China dan Taiwan Makin Memanas Setelah Kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat
CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Kemensos terkait pernyataan tersebut, tetapi belum direspons.
Sementara itu, Risma sebelumnya mengatakan bansos yang dikubur dan ditemukan di kawasan Kampung Serab tidak terjadi dalam periode kepemimpinannya.
"Jadi yang jelas itu bukan zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, Bapak Presiden sudah menyampaikan 'Bu Risma, jangan bantuan berupa barang," kata Risma dikutip dari Antara, Senin (1/8).
Ia mengatakan pesan dari Presiden tersebut menjadi alasannya saat mulai menjabat menyalurkan bansos dalam bentuk uang.
Baca Juga: AS : China Kemungkinan Bisa Tembakan Rudal Ke Selat Taiwan Beberapa Minggu Kedepan
Adapun mengenai temuan itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Andie Megantara mengatakan beras bansos yang dikubur di Depok sudah tak layak konsumsi karena rusak saat dalam perjalanan distribusi ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Andie menjelaskan beras yang ditemukan tersebut kemungkinan berasal dari penyaluran Bansos Presiden Tahap 2 dan 4 Tahun 2020.
Sumber : CNN Indonesia