Jakarta, BPKPNEWS.COM -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membela penyanyi Lyodra Margareta Ginting soal teriakan 'Papua' dan 'Merdeka' saat tampil di rangkaian upacara kenegaraan HUT ke-77 RI, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8).
Ngabalin meyakini Lyodra tidak bermaksud mendukung gerakan Papua merdeka. Menurutnya, kata "Papua" dan "merdeka" diucapkan secara terpisah.
"Papua provinsi kita di timur Indonesia. Ada spasi [setelah kata Papua], baru 'Merdeka'," kata Ngabalin kepada Wartawan, Rabu (17/8)
Menurut Ngabalin, pekik 'Merdeka' yang diteriakkan Lyodra adalah pembangkit semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Seruan itu, sambungnya, juga disampaikan pendahulu bangsa saat berjuang memerdekakan Indonesia.
Baca Juga: Komnas HAM : Motif Pembunuhan Brigadir J Bergantung Keterangan Yang Diberikan Putri Candrawathi
Dia meyakini netizen pun memahami apa maksud Lyodra. Ngabalin menegaskan tak ada maksud dari Lyodra untuk menyerukan Papua merdeka.
"Adik kita sudah paten itu. Kawan-kawan netizen banyak yang paham kok dan sudah selesai urusan ini," ujarnya.
Sebelumnya, Lyodra bernyanyi pada rangkaian peringatan hari kemerdekaan di Istana Kepresidenan Jakarta. Penampilan Lyodra menjadi perhatian netizen karena seruan 'Merdeka' yang serangkai setelah dirinya menyebut 'Papua'.
"Lagu daerah dari Papua. Merdeka!" ucap Lyodra dalam penampilan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (17/8).
(red/CNN)