Solo, BPKPNEWS.COM -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan menanggapi keluhan warga terhadap Gelaran Sekaten di Alun-alun Utara dan Selatan Keraton Surakarta.
"Itu kan event internal Keraton. Saya itu sebenarnya sungkan juga kalau intervensi. Mau tidak mau harus intervensi. Mau bagaimana lagi, soalnya kacau sekali. Mohon maaf," kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (20/9).
Gelaran Sekaten di Alun-alun Utara dan Selatan Keraton Surakarta baru berlangsung dua hari. Namun pasar malam yang dihelat oleh Keraton Surakarta itu sudah mendapat sederet keluhan dari warga.
Masalah sudah muncul sebelum Sekaten dimulai. Saat itu, Gibran mendapat laporan mengenai mahalnya harga sewa stand di Sekaten. Lapak Sekaten di Solo disewakan dengan harga Rp 3 - 12 juta tergantung lokasi.
Kala itu, Gibran tak bisa berbuat banyak karena Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak dilibatkan dalam event tersebut.
Ditambah lagi, pihak Keraton Surakarta menyerahkan penyelenggaraan Sekaten kepada Event Organizer Diana Ria yang berbasis di Kabupaten Demak.
Baca Juga: Untuk Tingkatkan Citra Dan Elektabilitas Puan Maharani, Anggota DPR RI Bentuk Dewan Kolonel
Saat Sekaten digelar, keluhan terus mengalir. Tak sedikit yang disampaikan ke akun resmi twitter-nya, @gibrantweet.
Mulai dari tarif parkir yang dipatok Rp 5 ribu per kendaraan, kehilangan helm, banyaknya pengamen, hingga sampah yang berserakan.
"Saya tadi habis dari sana. Saya lihat dari sisi kebersihan, keamanan, kenyamanan pengunjung itu sangat-sangat jelek sekali," kata Gibran.
"Banyak sekali soalnya yang komplain. Enggak habis-habis," lanjutnya.
Gibran menyayangkan pihak Keraton tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sejak awal. Akibatnya, Pemkot tidak menyiapkan sarana pendukung untuk acara Sekaten di Alun-alun.
Akan tetapi, Keraton Surakarta menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemkot Solo setelah Gibran meninjau lokasi Sekaten.
Baca Juga: Lima Orang Demonstrasi Tewas Akibat Kerusuhan Di Wilayah Kurdi Iran
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan Diana Ria selaku EO Sekaten sebenarnya sudah sejak awal mengantisipasi berbagai keluhan tersebut.
"Mengenai kebersihan kita sudah ada dua lapis tim dari EO. Kami juga ada satgas keamanan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung," katanya.
Keraton Surakarta juga akan memasang papan informasi tarif parkir yang diatur dalam Peraturan Daerah. Tujuannya agar juru parkir tidak meminta tarif di atas harga resmi.
"Kami juga meminta Dishub melakukan pembinaan terhadap juru parkir di Alun-alun karena mereka itu kan terdaftar resmi di Dishub," katanya.
Mengenai banyaknya pengamen, KP Dani menyatakan Keraton Surakarta saat ini masih membebaskan mereka beraktivitas di venue Sekaten. Menurutnya, Sekaten seharusnya menjadi kesempatan mencari nafkah banyak orang termasuk pengamen.
"Pengamen dibilang problem bisa, disebut kreativitas warga mencari nafkah juga bisa. Tapi kami pastikan tidak ada pemaksaan," katanya.
(Red/CNN)