BPKPNEWS.COM--Belum semua BUMD Air Minum di Indonesia selaku pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berkinerja sehat.
Sebagaimana berdasarkan Buku Kinerja BUMD Air Minum Tahun 2022, dari total 389 BUMD Air Minum yang dinilai oleh Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dilansir keterangan resmi dari laman Kementerian PUPR pada Senin (23/01/2023).
Hasilnya, ada 237 BUMD Air Minum yang berkinerja Sehat (60,93%); 101 BUMD Air Minum berkinerja Kurang Sehat (25,96%) dan 51 BUMD Air Minum masih berkinerja Sakit (13,11%).
Baca Juga: Kaesang Pangarep Dikabarkan Bantu Biaya Rumah Sakit Indra Bekti, Keluarga Bantah
Sedangkan rata-rata cakupan pelayanan teknis air minum perpipaan di mencapai 28,42% dari target 30 persen yang tercantum dalam RPJMN.
Melihat tren 2 tahun terakhir, rata-rata peningkatan jumlah sambungan layanan (SL) air minum yang dilayani oleh BUMD Air Minum meningkat 4-5 persen per tahun atau 600-700 ribu sambungan langganan per tahun.
Namun peningkatan tersebut belum disertai dengan peningkatan jumlah BUMD Air Minum yang memiliki tarif Full Cost Recovery (FCR) atau pemulihan biaya secara penuh.
"Masih ada 242 BUMD Air Minum, yang belum memiliki tarif FCR sehingga masih beroperasi merugi," jelas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Baca Juga: Dani Nurahman : Peran Pendidikan Menjadi Fondasi Dalam setiap Aspek Kehidupan