• Senin, 25 September 2023

Presidensi G20 Pemulihan Ekonomi dan Indonesia Maju

- Rabu, 29 Desember 2021 | 10:51 WIB
Ilustrasi Presidensi G20 (Foto :  Humas Kemensetneg)
Ilustrasi Presidensi G20 (Foto : Humas Kemensetneg)

Oleh:

Eddy Cahyono Sugiarto

(Karo Humas Kemensetneg)

 

BPKPNEWS.COM 

Penunjukan Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 (Group of Twenty) atau forum kerja sama multilateral 19 negara utama dan Uni Eropa, sejatinya merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan negara-negara besar di dunia bagi Indonesia.  Terpilihnya Indonesia sekaligus menandakan torehan sejarah baru karena  untuk pertama kalinya Indonesia  memegang Presidensi G20  sejak forum G20 ini dibentuk pada tahun 1999.

 G20 sebagai forum yang beranggotakan sembilan belas negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia, ditambah dengan Uni Eropa. Dari Asia Tenggara sendiri, sejatinya telah merepresentasikan 85 persen perekonomian global, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 66 persen penduduk dunia.

 Terpilihnya Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, memiliki nilai strategis  bagi pemulihan ekonomi dan pencapaian Indonesia Maju apabila kita mampu mengkapitalisasi peluang dan tantangan  dengan kemanfaatan optimal bagi kepentingan Indonesia.

 Baca Juga: 5 Tips Memilih Jurusan SNMPTN, Dijamin Lolos

Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan bagi pemulihan ekonomi dan untuk mencapai Indonesia Maju, dengan memainkan peranan  strategis Indonesia dalam mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia. Dengan tema G20 tahun 2022 yaitu  “Recover Together, Recover Stronger”, bermakna dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang inklusif, people centered, serta ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

 Secara lebih spesifik Presidensi G20 Indonesia akan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi domestik, dengan adanya rangkaian pertemuan yang kumulatif menghadirkan ribuan delegasi dari seluruh negara anggota dan berbagai lembaga internasional, terhitung mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 mendatang.

 Mobilitas para delegasi dan pendukungnya akan meningkat karena akan ada 150 kegiatan,  berupa rapat yang terbagi dalam 2 kelompok kegiatan berbeda yakni, Sherpa Track  dan Finance Track yang berlangsung secara marathon, mulai dari ministerial meeting, engagement group meeting hingga rapat-rapat setingkat eselon I,  dan mencapai puncaknya  pada event “Presidensi G20 Leader Summit”.

 Baca Juga: OJK Terbitkan Peraturan Baru terkait BMPD BUS

Melalui rangkaian kegiatan panjang tersebut, dengan kehadiran  para delegasi akan berpotensi memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia, baik secara langsung, terhadap sektor jasa; perhotelan, transportasi, UMKM, dan sektor terkait lainnya, maupun secara tidak langsung melalui dampak terhadap persepsi investor dan pelaku ekonomi.

Halaman:

Editor: Ahmad Tarmizi, SE

Tags

Terkini

Menjamurnya Turis-turis Telanjang di Bali

Senin, 4 September 2023 | 23:59 WIB
X