Artikel ini ditulis oleh Muhammad Fat Hurroziqy, S.Psi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
BPKPNEWS.COM
Sebagai seorang guru atau orang tua kita pasti memperhatikan kondisi anak-anak kita. Setiap guru maupun orang tua pasti mengharapkan agar anak-anak belajar dengan baik pada saat berada di sekolah.
Bagaimana kita mengetahui bahwa mereka baik-baik saja dalam mengikuti proses belajar di sekolah? Apa yang terjadi jika tiba-tiba anak-anak bersikap tidak seperti biasanya? Apakah mereka mengalami masalah di sekolah?
Nah, kondisi seperti itu jelas akan meresahkan kita sebagai orang tua dan guru. Sebenarnya, ada beberapa bentuk kesulitan yang dialami anak di saat belajar.
Baca Juga: Presidensi G20 Pemulihan Ekonomi dan Indonesia Maju
Apa saja itu? Diantaranya adalah underachievement, slow learner, off ask behavior, learned helplessness (ketidakberdayaan belajar), pencacatan diri, defensive pessimism dan tidak menguasai keterampilan belajar.
Masalah-masalah ini adalah beberapa masalah yang sering muncul dan mengganggu anak dalam mencapai ketenangan dalam belajar.
Pada tulisan ini, kami akan berbagi pengetahuan tentang learned helplessness (ketidakberdayaan belajar).
Learned helplessness ini sering terjadi pada anak yang disebabkan karena suatu kegagalan yang dialaminya. Bisa jadi kondisi seperti ini adalah suatu bentuk protes anak terhadap sesuatu yang ingin sekali dia ingin-inginkan akan tetapi dia tidak dapat mencapai apa yang dia inginkan.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Jurusan SNMPTN, Dijamin Lolos
Adapun ciri-ciri anak yang mengalami learned helplessness ini adalah sebagai berikut :
1. Sering Menolak Apabila Diberi Tugas atau Terlambat Mengumpulkan Tugas