Eddy Cahyono Sugiarto
(Kepala Biro Humas Kemensetneg)
BPKPNEWS.COM
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di belahan dunia termasuk Indonesia telah menyebabkan pelambatan ekonomi pada hampir semua sektor ekonomi, utamanya yang mengandalkan aktivitasnya pada mobilitas barang dan jasa, seperti pariwisata, hiburan, transportasi, industri MICE dan lainnya.
Kondisi perlambatan ekonomi yang terjadi akibat pandemi Covid-19 indikatornya awalnya sudah mulai terlihat pada kuapandemirtal I-2020, di mana saat itu pertumbuhan ekonomi RI hanya tumbuh 2,97 persen.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir Indonesia berada di kisaran rata-rata 5 persen setiap tahunnya. Namun, akibat pandemi Covid-19 seluruh ekonomi dunia termasuk Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Kebijakan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 telah mengurangi mobilitas manusia serta aktivitas barang dan jasa. Konsumsi, investasi, transportasi, pariwisata, produksi, dan keyakinan pelaku ekonomi menurun signifikan, yang pada akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi turun dengan tajam.
Pelemahan perekonomian nasional yang terjadi akibat dampak pandemi Covid-19 perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mengatasinya karena bila tidak ditangani dengan segera, akan berisiko mengganggu stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan, dan menahan upaya percepatan menjadi negara maju.