BPKPNEWS. COM, JAKARTA - Kemenkes mengatakan bahwa penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Hal tersebut dipicu karena gaya hidup manusia saat ini yang tidak sehat, seperti tidak ada aktifitas fisik, merokok, banyak mengkonsumsi makanan junk food.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum cukup peduli dan waspada terhadap penyakit jantung. Kondisi ini diperparah dengan beredarnya mitos yang salah dan berujung menyesatkan.
Padahal informasi yang valid dan benar akan membantu masyarakat untuk lebih berhati-hati, khususnya mencegah penyakit jantung sejak dini. Lantas, apa saja mitos penyakit jantung yang tidak terbukti kebenarannya? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Baca Juga: Benarkah Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Berbahaya? Ini Dampak Buruknya untuk Kesehatan
1. Jika Anda memiliki masalah jantung, Anda perlu lebih banyak waktu santai
Banyak orang diberitahu untuk memperlambat segala aktivitas dan perbanyak waktu santai setelah mereka didiagnosis dengan kondisi jantung.
Sayangnya, menurut hali jantung ini adalah mitos. Justru, dengan gaya hidup yang hanya didominasi dengan berbaring atau bahkan duduk saja tanpa ada olahraga makin memperparah penyakit janting.
Sebaiknya melakukan aktivitas fisik penting untuk dilakukan, guna memperkuat jantung, meningkatkan aliran darah, dan menjaganya tetap sehat.
2. Penderita Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi hanya dialami oleh orang tua
Meskipun sebagian benar karena tekanan darah cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, tapi itu bukanlah satu-satunya alasan mengapa kolesterol dan tekanan darah meningkat pada orang tua. Seiring bertambahnya usia, arteri mengeras dan kaku. Hal ini memaksa jantung untuk memompa darah lebih keras sehingga tekanan darah meningkat .
Namun, risiko kolesterol tinggi sebagian besar bergantung pada gaya hidup, pola makan, dan kebugaran individu. Sehingga tak jarang, jika anak mudah terlah terkena penyakit kolestrol atau bahkan darah tinggi.
3. Cegah kolestrol cukup dengan minum obat
Minum obat untuk kolesterol tinggi tidak melindungi Anda 100 persen. Statin merupakan obat penurun kolesterol. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi kerja enzim yang digunakan tubuh dalam menghasilkan kolesterol di hati dan mengurangi risiko pengendapan di arteri. Namun, jika Anda melanjutkan diet, maka statin tidak ampuh. Pasalnya, statin tertentu hanya bisa bekerja lebih baik bila dikonsumsi dengan makanan.